Sunday, May 22, 2011

Anne Sinclair, Perempuan yang Tegar Menghadapi Skandal Seks Dominique Strauss-Kahn

Anne Sinclair, Perempuan yang Tegar Menghadapi Skandal Seks Dominique Strauss-Kahn
BERANI, tegas, dan penuh percaya diri. Tiga karakter tersebut kembali ditunjukkan Sinclair saat harus kembali berurusan dengan media. Sambil terus tersenyum, mantan presenter politik pada Television Francaise 1 alias TF1 itu sigap menerobos kerumunan wartawan yang menanti dirinya di halaman gedung Pengadilan Kriminal Manhattan, New York, Jumat lalu (20/ 5).

Tak banyak kata yang keluar dari bibir cucu mendiang saudagar karya seni ternama asal Prancis, Paul Rosenberg, tersebut. Tampaknya, perempuan yang lahir dengan nama Anne-Elise Schwartz itu tetap bertahan pada pernyataannya pada Minggu lalu (15/5).
’’Saya tidak percaya sedikit pun terhadap tuduhan yang disangkakan kepada suami saya,’’ tegas perempuan yang dinikahi Strauss-Kahn pada 1991 tersebut. Saat media mengangkat berita miring tentang suaminya, Sinclair sedang menghadiri pesta ulang tahun penyanyi dan bintang film tenar Prancis, Patrick Bruel, di Kota Paris. Begitu mendengar sang suami ditahan, dia pun langsung bertolak ke Kota New York. Sinclair berusaha supaya bisa mendampingi sang suami dalam sidang pertama yang diadakan di pengadilan pekan lalu. Tetatpi, mantan istri jurnalis Hungaria-Prancis Ivan Levai itu terlambat datang.
Dia pun terpaksa melewatkan sidang pertama yang tidak memihak Strauss-Kahn tersebut. Pekan lalu pengadilan memang menolak permohonan penangguhan penahanan yang diajukan kuasa hukum mantan managing director IMF (Dana Moneter Internasional) tersebut. Setelah melalui proses banding, pengadilan akhirnya mengizinkan Strauss-Kahn keluar dari penjara dengan jaminan USD 1 juta (sekitar Rp 8,5 miliar). Kini politikus senior Partai Sosial Prancis itu berstatus tahanan rumah dan berada di bawah pengawasan ketat Kepolisian New York (NYPD). ’’Meski suaminya tersandung masalah hukum, Anne (Sinclair) tetap tabah.
Dia perempuan yang kuat dan pasti akan berjuang keras demi sang suami,’’ tutur salah seorang teman Sinclair yang diwawancarai harian Prancis Le Parisien. Sinclair yang merupakan istri kedua Strauss- Kahn tak pernah setengah-setengah mengabdikan diri kepada keluarga. Terutama, kepada sang suami. Demi pria yang dicintai itu, Sinclair rela mengorbankan karir jurnalistiknya. Meski punya peluang sukses yang jauh lebih besar daripada sang suami di dunia politik, lulusan University of Paris tersebut memilih berada di balik layar.
Harta, pengetahuan, dan pengalaman yang dia miliki pun dimanfaatkan sepenuhnya demi menunjang karir sang suami. Pada 1997 Sinclair mundur dari stasiun televisi yang melambungkan namanya karena Strauss-Kahn terpilih sebagai menteri keuangan dan ekonomi Prancis. Demi menghindari konflik kepentingan, host program mingguan yang selalu ditonton sedikitnya 10 juta pemirsa tersebut rela menghilang dari layar kaca. Padahal, acara yang dipandu Sinclair itu menjadi perbincangan di seluruh dunia. Beberapa tokoh dunia seperti Bill Clinton pernah dia hadirkan sebagai bintang tamu. Berkat acara yang dipandunya tersebut, perempuan kelahiran New York, AS, 15 Juli 1948, itu berhasil tiga kali menyabet Sept d’Or di Prancis atau sejenis Emmy Awards (penghargaan untuk acara televisi) di AS.
’’Dia menjadi energi diam di balik kesuksesan Strauss-Kahn,’’ komentar seorang politikus Prancis. Sinclair malah tidak segan mendanai dan merealisasikan ambisi suaminya tersebut untuk mengambil alih posisi Nicolas Sarkozy saat ini sebagai presiden. Sebelum kasus pelecehan seksual itu mencuat, Strauss-Kahn pernah difavoritkan sebagai presiden dalam pemilu Prancis tahun depan. Sinclair pun pernah bersumpah untuk sekuat tenaga membela sang suami dalam situasi apa pun. Kini perempuan yang memulai karirnya sebagai penyiar jaringan radio terkemuka Prancis, Europe 1, tersebut sedang berusaha keras merealisasikan sumpah yang pernah diucapkannya.
Bagi Sinclair, kasus pelecehan seksual yang dilakukan suaminya terhadap pelayan Hotel Sofitel, New York, itu sebetulnya bukan ujian pertama dalam pernikahan mereka. Pada Oktober 2008 Strauss-Kahn terlibat dalam skandal yang nyaris membuat dirinya terdepak dari IMF. Ketika itu politikus 62 tahun tersebut mengaku bersalah. Dia terlibat perselingkuhan dengan salah seorang pegawai perempuan pada Kantor IMF di Washington DC. Dia pun minta maaf atas skandalnya tersebut. Setelah mendengar pengakuan sang suami mengenai perselingkuhan itu, Sinclair justru luluh. Dia memaafkan kesalahan pria yang dijuluki great seducer (perayu ulung) tersebut.
’’Semua ini bisa terjadi pada pasangan mana pun di dunia. Bagi saya, kisah cinta (baca: perselingkuhan) semalam itu sudah berlalu. Kami telah membuka lembaran baru dan kami masih saling mencintai seperti dulu,’’ papar ibunda Camille tersebut dalam blog pribadi saat skandal Strauss-Kahn ramai diberitakan media. Kini Sinclair kembali dihadapkan pada situasi yang hampir sama. Perempuan yang pernah masuk daftar teratas selebriti paling tenar di Prancis itu harus kembali bersabar.
’’Saya akan terus membela suami saya dengan seluruh kemampuan yang saya miliki,’’ tandasnya. Namun, seorang teman dekat Sinclair justru mengatakan bahwa perempuan berambut hitam itu sedang berpura-pura. Menurut dia, Sinclair saat ini hidup dalam penyangkalan.Lama tidak terdengar kabarnya, Anne Sinclair kembali menghiasi media. Tetapi, kali ini dia tidak tampil sebagai reporter berita seperti yang dilakukannya pada era 1990-an. Perempuan 62 tahun itu malah menjadi objek berita. Kasus pelecehan seksual yang dilakukan suaminya, Dominique Strauss-Kahn, mau tak mau menyeret namanya.

www.indopos.co.id