Tuesday, December 21, 2010

ternyata 80 persen remaja ponorogo praktekkan seks bebas

Sungguh ironis, Kabupaten Ponorogo yang dikenal sebagai kota santri dan didominasi dengan pondok pesantren terbesar se-Asia Tenggara ini ternyata hampir 80% remajanya sudah melakukan seks bebas.

Tingginya angka ini muncul dari data yang diberikan kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) Ponorogo. Menurut Endang Retno Wulandari, ketika ditemui di kantornya, Kamis (16/12/2010), tingginya angka persentase ini disebabkan banyaknya kafe esek-esek yang semakin menjamur dan tanpa ada izin beroperasi di Ponorogo.


Dari data yang dimiliki KPPA ini nyaris sama dengan data yang dimiliki Polres Ponorogo. "Data yang kami terima dari Polres nyaris sama dengan data yang diberikan tim survey kami ketika melakukan investigasi selama enam bulan lebih," jelas Retno.

Tak hanya di kafe remang-remang, beberapa waktu lalu wartawan ini sempat memergoki beberapa remaja asyik memadu kasih di berbagai tempat umum dan fasilitas negara. Seperti halnya di seputaran patung Sukowati dan halaman Pemkab Ponorogo.

Ketika hari libur, tempat bekerja para abdi negara ini malah beralih fungsi, yakni menjadi ajang pacaran pelajar sekolah. Tak jarang pula mereka blak-blakan di depan masyarakat umum.

"Apakah anak muda zaman sekarang seperti ini. Lihat saja, sepasang muda-mudi duduk berangkulan di depan kantor Humas. Mereka cuek ketika kita melintasi mereka. Padahal tempat itu sangat terbuka," Sumarno, salah satu warga Jalan Kalimantan yang saat itu hendak menghabiskan waktu liburannya bersama keluarga di seputaran patung macan Pemkab Ponorogo.

Terpisah, istri orang nomor satu di Ponorogo, Sulastri Amin yang notabene ketua PKK ini menyayangkan banyaknya remaja yang melakukan seks bebas. Dia berharap, adanya peran serta dari orang tua dan orang terdekat untuk memberikan pemahaman betapa berbahayanya seks bebas.

"Jangan sampai salah tafsir mengartikan PKK, sebab PKK bukan Perempuan Kesana Kemari atau Perempuan Kurang Kerjaan," katanya. Banyaknya remaja yang melakukan seks bebas ini harusnya menjadi tanggung jawab semua pihak.

sungguh ironis sekali.............:
                                                                                             [ sumber : beritajatim.com]